SHE IS MINE

"Kau milikku! Aku tidak takut merebut mu kembali dari siapa pun dengan cara apa pun, bagaimanapun resikonya".

Suara riuh menggema di lapangan SMA Nusa Bangsa, Disana sedang berlangsung pertandingan bola basket antar sekolah. sorakan penonton kian memanas banyak anggota OSIS maupun adik kelas tersipu Malu akibat kedipan mata sang kapten basket. 

Dia Theo Mahendra kapten basket SMA Nusa Bangsa, cowok berwajah tampan dengan senyuman manis membuat gadis mana pun jatuh hati kepadanya. 

Theo sang kapten mendribel bola dan memasukkan ke dalam ring mulus tanpa hambatan. setiap aksi yang ia lakukan mampu membuat para penonton berdecak kagum, tak lupa ia memberikan kedipan mata sambil melirik ke Naomi.

"Gue iri sama banget sama Lo nao! Seharusnya Lo bersyukur bisa pacaran sama kak Theo"ucap Kinan sambil memandang kagum ke Theo.

Naomi hanya berdiam diri tanpa berteriak menyemangati sang kekasih, ia hanya melihat sang kekasih bermain basket baginya itu sudah bentuk semangat darinya.

Kinan menatap sahabatnya itu dengan tatapan jengkel, Kinan tidak mengerti lagi dengan Naomi seharusnya ia menyemangati kekasih nya dengan antusias tapi ia hanya berdiam diri tanpa berbuat apa apa.

"Lo kagak teriak teriak menyemangati kak Theo ?" Tanya Kinan sambil menepuk-nepuk balon suppoter miliknya.

"Malas gue! yang ada pita suara gue bakalan sakit"

" Terus Lo kesini ngapain? Cuma lihatin doang?"tanya Kinan.

Naomi mengangguk, "Ini udah bentuk semangat gue untuk dia"

Kinan menarik nafasnya dalam-dalam ia harus banyak bersabar dengan Naomi, "kalau gitu Lo pegang balon ini setidaknya Lo mensupport dia"ucap Kinan sambil memberikan balon tepuk miliknya.

Akhirnya pertandingan berakhir, SMA Nusa Bangsa memenangkan pertandingan antar sekolah. banyak penonton berteriak memberikan selamat kepada Theo, Theo hanya memberikan senyuman manisnya dan berjalan ke arah teman satu tim nya.

Eva ketua tim cheers berjalan menghampiri Theo yang sedang asik mengobrol dengan temannya.

"Nih minum buat kamu"ucap Eva memberikan minum kepada Theo.

Dengan senyuman Theo menolak minuman yang diberikan kepadanya, Rava yang melihat itu langsung mengambil minum dari tangan Eva, "thanks, Lo tahu aja gue lagi haus!" 

Eva berdecak kesel,"itu minuman bukan buat Lo"

"Gue haus!lagian Theo juga nggak mau, bagusan untuk gue, bener tidak bro?"

"Minuman nya bisa buat Lo"jawab Theo.

"Nah Lo denger sendiri kan?"

"Bilang aja Lo mau minuman gratis!" Eva yang geram dengan tingkah Rava langsung mengambil kembali miliknya " kalau Theo enggak mau bukan berarti jadi milik Lo"

"Pelit Amat Lo jadi cewek!"

"Biarin!"ucap Eva sambil menjulurkan lidahnya dan pergi meninggalkan Rava dan Theo.

"Dasar mantan durhaka!!"teriak Rava yang geram dengan kelakuan Eva ketua cheers itu.

Rava terkekeh Melihat Tingkah mereka berdua"balikkan aja lagi".

"Ogah"

Selagi mereka berbincang-bincang Naomi berjalan menghampiri mereka

"Kak Theo" sapa Naomi.

Theo yang sudah hapal bener dengan pemilik suara ini langsung menyambut nya dengan senyum dan mengacak acak rambut gadis itu.

"Bagaimana Permainan aku tadi keren kan?"tanya Theo 

"Keren kak!kak Theo yang terbaik!"ucap Kinan dengan memberikan acungan jempol.

Theo tersenyum,"menurut Naomi bagaimana?"

Naomi tersenyum melihat tingkah Theo, seakan akan ia ingin dipuji oleh dirinya.

" Seperti biasa, kak Theo keren!" ucap Naomi sambil mengelus rambut Theo.

Rava berdecak kesel,"tolong hargai gue yang jomblo ini! Kalian merusak mata gue!".

Theo terkekeh mendengar perkataan Rava," jomblo? Besok pagi juga Lo bakalan datang dengan yang baru...lagi".

"Sst, itu rahasia Negera jangan di sebar luaskan!".

Kinan yang mendengar jawaban Rava langsung menyaut perkataannya,"bukan rahasia lagi tapi emang kenyataan! Bukankah kak Rava terkenal dengan B.U.A.Y.A nya!"

Rava terkekeh," gue buaya ganteng"ucap Rava sembari mendekati wajahnya ke Kinan.

Seketika Kinan langsung menendang kaki Rava,"buaya gila!"ucap Kinan pergi meninggalkan mereka.

Rava meringis kesakitan"kecil kecil ternyata tenaganya besar juga!".

🍂

Naomi berjalan di koridor melewati setiap kelas, di koridor ia melihat pria yang tidak ingin ia lihat. Naomi berbalik arah untuk menghindari pria itu.

Gino yang melihat Naomi berjalan berbalik arah langsung menghampiri Naomi "Naomi" sapa Gino.

Naomi yang mendengar namanya di panggil beralih menatap pria itu "iya kak"jawab Naomi.

Gino tersenyum,"mau kemana? Keruangan OSIS?"tanya Gino.

"Iya kak" 

"ayo bareng"ajak Gino.

"Ah..."Naomi diam, ia memainkan jari jari tangannya sambil berpikir keras.

"Nao?"panggil Gino karena Naomi tak kunjung menjawabnya. 

Naomi tersentak kaget,ia melihat ke depan "Ah,ya?kenapa?

Gino tersenyum,"apa segitu nya engga nyaman kamu sama aku?"

Naomi menjawab pertanyaan Gino dengan sedikit tergagap "Ah... bukan... Itu". Gino langsung mengerti dan tersenyum"baiklah lain kali saja,oke!"sahut Gino sambil mengacak-acak rambut Naomi dan pergi.

Naomi merapikan rambutnya kembali, ia menyesali tindakan bodohnya. Ia menempelkan keningnya nya Ke dinding."bodoh! bodoh! Bodoh! Kenapa juga harus lewat koridor ini!kalau ketahuan Theo gimana!"ucap Naomi sambil memukul-mukul dinding.

Selama beberapa hari ini pria bernama Gino notabene nya ketua osis terus saja mendekati Naomi atau hanya sekedar menyapa, ia tidak tahu kenapa Gino terus saja mendekati nya. Dan sekarang Gino berdiri di depan nya dengan senyuman"mau kemana?"

"ke kantin kak"

"Mau bareng?"

"Ah, enggak usah kak"tolak Naomi.

Gino menjawab dengan lesu,"lagi lagi kamu menghindar ya nao".

"Ah... bukan begitu kak hanya saja..."Naomi tidak melanjutkan lagi percakapan mereka.

"Kurang nyaman ya"ucap Gino sambil mendekatkan wajahnya ke arah Naomi. Sontak Naomi langsung melangkah mundur. Gino tersenyum melihatnya,"kalau gitu lain kali saja, Jangan kabur terus, kalau kamu kabur terus gimana kita bisa dekat lagi"Ucap Gino tersenyum meninggalkan Naomi yang masih saja diam membatu.

"Lagi lagi begini!jauhi dia Naomi jauhin!"batin Naomi, ia menatap nanar punggung laki laki itu dan tersenyum pahit " dia cuma masa lalu yang menyakitkan"gumam Naomi.

"Haa"teriakan frustasi Naomi membuat temannya Kinan bertanya-tanya"kenapa Lo?"

"Astaga! sejak kapan Lo berdiri disitu?"tanya Naomi dengan suara agak sedikit tinggi.

"Barusan saja, kenapa?"

Naomi merasa lega dan tersenyum"enggak ada,yok kantin!", Kinan menyipitkan matanya ke arah Naomi seakan akan ia sedang mengintrogasi Naomi.

"Kenapa Lo?" 

"Lo mencurigakan"

"Apa nya?"

"Gue datang Lo langsung terkejut,terus bertanya sejak kapan gue berdiri disitu. Gue bilang barusan ada perasaan lega dari Lo!"Kinan terus saja menyipitkan kan matanya ke arah Naomi. Tubuh Naomi langsung tegang, ia berusaha mengalihkan pandangannya Dari Kinan "Apa?Kenapa?".

"Ah ... bener bener mencurigakan!"ucap Kinan sembari memandang Naomi dengan curiga.

Naomi hanya tersenyum sembari menarik Kinan menuju ke kantin, sampai di kantin mereka berbagi tugas Kinan memesan makanan sedangkan Naomi mencari tempat duduk. 

Kinan berjalan menghampiri Naomi yang sudah duluan berada di meja mereka, Kinan masih saja menatap Naomi dengan tatapan curiga nya, Naomi yang merasa terus ditatap Kinan menghela nafas "kenapa?"

"Lo bener bener mencurigakan"

Naomi menghela nafas panjang ia bener bener tidak bisa kabur dari temannya yang satu ini " gue bakalan cerita, tapi nanti oke!"ucap Naomi.

"Oke"

"Ah!" Kinan ingat ia harus menanyakan sesuatu kepada Naomi.

"Kak Theo datang hari ini nao?"

"Kak Theo? Enggak tuh"Naomi mengangkat bahunya ia bener tidak tahu.

"Yakin? Gua lihat kak Theo di ruangan guru tadi"

Naomi berpikir "Ah" teriak Naomi, ia ingat hari ini bukankah pacarnya kembali dari pelatihan tim basket mereka.

"Astaga!Lo mau gendang telinga gue pecah ya nao!"

"Ah,sorry"

"Kenapa lagi Lo? Pasti lupa?"

"Gue beneran lupa"

"Kapan Lo nggak pernah lupa? Selalu saja lupa!"

"Ada masa nya gue beneran ingat!" Naomi menjawabnya dengan nada sewot.

"Kapan? buktinya pacar..". Gino menyela omongan Kinan" pacar? siapa yang punya pacar?"tanya Gino sambil melirik ke arah mereka secara bergantian.

"Astaga!kaget gue!"

"Jadi siapa yang punya pacar? Kinan atau Naomi?".Tanya Gino.

"Na..." Naomi langsung menutup mulutnya Kinan.

"Na? Na apa?

"Na? Nata teman sekelas kita kak"jawab Naomi dengan senyuman nya.

"Kakak kira, kamu!". Gino tersenyum sambil menatap Naomi, Gino ingin mengacak-acak rambutnya Naomi tapi sebelum itu sudah ada tangan yang menghalanginya, ia Theo Mahendra pacar Naomi.

" Jangan sentuh!ia miliku!"ucap Theo sambil meletakkan lengannya di pundak Naomi.


Theo Mahendra

TBC YA Guys💙

Sorry ya guys kalau ada kata kata typo yang bertebaran soalnya baru belajar hehe:)

Tetap pantau terus blog aku biar aku semangat buat cerita pendek lainnya.

Jadilah readres yang bijak dan baik hati oke:)

Komentar